MAMPUKAH CINTA KITA MENGGETARKAN DUNIA?

LAYANAN MUPK

Ketika kita bicara soal cinta, maka yang terbayang dibenak kita adalah hal yang indah-indah. Semangat yang menggebu dan kadang tanpa logika, hehe. Bagaimana jika kita bicara soal cinta pada profesi pustakawan. Duh, semoga anda tak asing dengan sebutan profesi yang satu ini. Semestinya tak kalah populer dengan profesi lain seperti guru, dokter, akuntan, arsitek dan lain-lain. Tulisan ini sebenarnya saya peruntukkan bagi teman-teman sejawat saya, para pustakawan di seantero dunia. Ciee….Tetapi jika kebetulan anda bukan berprofesi sebagai librarian (pustakawan) dan  ikut membaca artikel ini, ya sah-sah saja sih alias tak ada yang melarang….

Kali ini, sebagai prolog, saya ambil referensi buku Moslem Milionaire yang ditulis oleh Mas Ippho Santosa. Beliau mengatakan dalam bukunya bahwa ditilik dari kesehatan, tatkala kita mencintai seseorang, maka inilah hormon-hormon yang terpicu dan terpacu:

Yang pertama adalah Testosteron. Selain meningkatkan libido, hormon ini juga meningkatkan gairah hidup. Pun menyehatkan jantung dan otak. Berhubung hormon ini memiliki dampak yang dahsyat, hendaknya berlandaskan cinta yang benar ya, karena jika tidak, niscaya kehancuran yang akan terjadi.

Yang kedua, Andrenalin. Hormon ini tak jarang membuat orang merasa deg-degan sekaligus membuat orang siap berjuang. Wah, wah…..

Yang ketiga adalah Dopamin dan serotonin. Kedua hormon ini membuat orang selalu dan selalu feel good, he he….sehingga tetap enjoy ketika bekerja.

Terakhir adalah Oxytocin. Apa sih yang menarik dari hormon ini? Ssst, jangan salah lho, hormon ini sanggup membuat orang merasa terikat, melekat dan selalu ingin merawat.

Nah, lantas bagaimana cinta pustakawan pada profesinya? Benarkah kita sudah cukup jatuh cinta dan memiliki cinta untuk profesi kita? Atau barangkali cinta kita malah perlu dipertanyakan? Sudah bukan rahasia umum jika kita bisa sukses di bidang apapun, hanya jika kita bekerja di bidang yang benar-benar kita cintai.

Menurut saya, ketika kita memutuskan untuk menjadi pustakawan, memilih ilmu perpustakaan dan informasi sebagai basic ilmu kita (bagi mahasiswa ilmu perpustakaan), maka saat itulah seharusnya cinta kita berikan sepenuh hati, bukan setengah-setengah. Menjalankan tugas sehari-hari, melayani pemustaka, mengembangkan wawasan keilmuan, berbagi pengetahuan pada rekan sejawat adalah hal yang sangat menggairahkan dilakukan jika kita benar-benar mencintai profesi kita bukan?

Tidak hanya sampai disitu, seharusnya pustakawan juga harus siap berjuang mengembangkan perpustakaan agar menjadi sebuah institusi yang elegan dan bermanfaat bagi masyarakat. Merasa enjoy di tempat kerja, siap berjuang mengembangkan teknologi untuk perpustakaan agar tak ketinggalan jaman, siap bersikap ramah dan welcome pada kebutuhan literature dan informasi yang dibutuhkan pemustaka serta siap berinovasi dalam mengembangkan minat baca masyarakat.

Pustakawan juga sudah semestinya merasa terikat, melekat dan ingin selalu merawat segala hal yang berkaitan dengan institusi perpustakaan dan segala bentuk layanannya. Lihatlah, bahwa sebenarnya di jalur ini, peluang mengabdi pada kebaikan, agama, kemanusiaan, bahkan negara begitu terbuka lebar. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain mas brow….

Milikilah  impian,  jiwai impian dan besarkan impian tersebut. Impian membuat kita memiliki energi dalam menjalani kehidupan, sebaliknya seseorang akan menjadi pemalas manakala tidak memiliki impian yang besar atau tidak menjiwai impian. Jagalah impian tersebut agar tak melayang sia-sia, bahkan kabur dan tak akan menjadi kenyataan selamanya, hehe…

Jadikan kerja sebagai salah satu bentuk ibadah. Nah, karena dipersembahkan buat NYA , so jangan kerja asal-asalan ya…. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Buatlah perencanaan (planning) dan strategi yang baik dan jelas. Karena ketika kita gagal mempersiapkan sesuatu, itu sama dengan mempersiapkan kegagalan lho!  Siapapun pasti tak mau gagal kan?

Yang terakhir, Memutuskan untuk bahagia menjadi pustakawan akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Karena dengan bahagia, sukses dapat lebih mudah kita raih. Ngga percaya ? buktikan saja sendiri! Ketika kita bahagia jalani profesi kita, maka menjadi mudah bagi kita untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam manajemen layanan perpustakaan pada publik. Boro-boro males-malesan kerja, korupsi anggaran dan kegiatan lainnya yang negative, sebaliknya! kita justru menggebu-gebu untuk memberikan segala kemampuan, ilmu, wawasan dan waktu yang kita miliki bagi perpustakaan dan profesi kita tercinta..

OK kawan, mari kita mulai dari sekarang dengan sepenuh hati jalani tugas kita sebagai pustakawan, pengelola, dan pimpinan perpustakaan. Dengan cinta yang kita miliki, semoga suatu hari kita benar-benar sanggup menggetarkan dunia dengan peningkatan reading habit masyarakat. Karena sudah terbukti, negara-negara maju meraih kemajuannya dengan dukungan minat baca masyarakatnya yang tinggi.…………

AYO PAMERKAN PERPUSTAKAAN KITA

PAMERAN

Menurut saya, perpustakaan itu tempat yang paling menarik. Mengapa? karena di perpustakaan, kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan bahan rekreasi lewat koleksi buku-bukunya, majalah, kaset dan terbitan lainnya…..cuman sayang banget, belum semua orang mengetahuinya.

Nah, agar lebih banyak lagi orang yang mengetahui apa dan bagaimana perpustakaan, perlu adanya pemberitahuan kepada khalayak mengenai hal ini….Hmmm,  Pameran Perpustakaan bisa jadi salah satu pilihannya.

Pameran perpustakaan  adalah bagian dari kegiatan praktik Humas yang intinya  melakukan promosi produk dan jasa perpustakaan kepada masyarakat umum. Selain bisa dijadikan media yang efektif untuk promosi perpustakaan, pameran juga bisa dijadikan sebagai sarana persuasi mengubah sikap serta pendapat masyarakat terhadap perpustakaan,  serta mengangkat citranya.

Karena memegang peranan yang begitu penting, maka penyelenggaraan pameran perpustakaan memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang matang akan menghasilkan sebuah pameran yang berkualitas, baik dari sisi  jumlah pengunjung yang hadir maupun dari pencapaian target serta image yang hendak dicapai perpustakaan.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pameran adalah:

  • Penentuan tema.

Tema sangat penting untuk langkah selanjutnya. Tema yang menarik dan memunculkan fenomena baru akan banyak mendapat perhatian dari pengunjung lho, Jadi perlu adanya kreatifitas dalam penentuan tema.

  • Mengadakan Penelaahan.

Gunanya adalah menjajaki berbagai hal yang terkait dengan kegiatan pameran sehingga tidak terjadi kesalahan dari segi waktu, lokasi, kesiapan SDM, dan target pengunjung pameran yang diharapkan

  • Pemilihan kontraktor yang tepat;

Kontraktor pameran yang dimaksud disini adalah pengelola stand-stand pameran beserta kelengkapannya. Sebaiknya pilih yang memiliki project managemen yang rapi.

  • Penetapan jenis pameran;

Perlu identifikasi apakah pameran bersifat umum atau hanya diperuntukkan bagi audiens tertentu.

  • Penentuan sumber daya manusia;
  • Menentukan acara pendukung.

Pameran bisa dikemas dengan sejumlah acara atau tanpa acara sama sekali. Jika kemasan yang pertama yang dipilih, maka tentukan jadwal acarayang diumumkan pada poster atau catalog pameran.

  • Penentuan desain dan ukuran stand.

Luas stand sangat tergantung dari barang yang dipamerkan.Umumnya ukuran luas stand standar untuk pameran yaitu 2 meter X 2 meter. Untuk ukuran luas stand minimal 3  meter x 3 meter dan tinggi standar 2,44 m- 2,50 m. Sedangkan jarak stand atau lazim disebut gang way berkisar sekitar 3 meter. Untuk masalah seputar stand dan dekorasi, perlu ditunjuk supervisor lapangan yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap masalah-masalah lapangan;

  • Penyelenggaraan technical meeting. yang diadakan diantara semua unsur yang terkait dalam pameran.

Lantas kreativitas apa yang bisa kita tampilkan dalam sebuah pameran perpustakaan agar pameran menjadi menarik dan menimbulkan minat pengunjung untuk hadir di pameran?

Wah, banyak banget yang bisa kita lakkan agar stand pameran kita tampak menarik, diantaranya kita bisa menciptakan bentuk stand yang istimewa dengan warna dinding yang kontras, atau memberikan fasilitas menarik seperti kemudahan dalam membership, ilustrasi auditif (suara) yang bagus dan masih banyak lagi. So mari kita siapkan konsep pameran yang istimewa untuk perpustakaan kita, okay…..

KERLING PERPUSTAKAAN KELILING

8

Barangkali dalam suatu waktu, anda pernah berpapasan dengan mobil ‘berlabel’ Perpustakaan Keliling.  Apakah anda cuma mengerling saat melihatnya lewat? he he he. Atau barangkali daerah tempat tinggal anda sering mendapat kunjungannya? Kalau yang saya sebutkan terakhir itu yang terjadi, anda boleh merasa beruntung lho.

Pada prinsipnya  perpustakaan keliling merupakan bagian dari layanan perpustakaan Umum. Perpustakaan Keliling disediakan untuk memberikan layanan baca kepada masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan.

Biasanya, Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya sejumlah penduduk seperti sekolah, kantor kelurahan, pasar serta tempat umum lainnya. Layanan Perpustakaan keliling biasanya dilaksanakan menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan layanan kepustakaan.

Layanan Perpustakaan Keliling dilaksanakan dengan tujuan :

  1. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil dimana di daerah tersebut belum ada atau tidak mungkin didirikan perpustakaan menetap.
  2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.
  3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.
  4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan dikalangan masyarakat.
  5. Meningkatkan minat baca dengan mengembangkan cinta buku pada masyarakat. Bukankah membaca adalah cara pintar untuk pintar?
  6. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat, lembaga sosial, lembaga pendidikan dan pemerintah di daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.

Nah, bisa dilihat betapa pentingnya layanan perpustakaan keliling itu sebenarnya bukan?  Jadi, buat masyarakat di pelosok kota maupun desa yang kebetulan mendapatkan layanan perpustakaan keliling di daerah tempat tinggalnya buruan manfaatkan layanan ini ya…

Selain bisa baca buku gratis, pinjam buku-buku yang menarik dan bermanfaat, anda juga bisa mendaftar jadi anggota perpustakaan tanpa perlu repot-repot datang ke perpustakaan umum daerah.

Yang bisa memanfaatkan layanan ini bisa tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan dan dari kalangan profesi apapun. Sebab buku yang disediakannya pun beragam jenisnya. Ada buku-buku pendidikan, agama, teknologi, pertanian, perikanan, buku cerita, sastra, buku ketrampilan bahkan untuk ibu-ibu rumah tangga pun disediakan buku resep masakan, kue-kue maupun ketrampilan membuat kerajinan tangan.  Jadi bisa dimanfaatkan buat mendapatkan Inspirasi jika ingin mengembangkan usahanya agar lebih berkembang.

Sesekali waktu, anda juga bisa memesan buku apa yang anda butuhkan kepada petugas. Petugas akan berusaha memenuhi permintaan anda pada kunjungan berikutnya. Begitulah layanan yang ditawarkan perpustakaan keliling kepada masyarakat. Anda tinggal memanfaatkannya saja. Pokoknya Selangkah ke perpustakaan, maka sejuta manfaat akan kita dapatkan….

LEBAH MADU

Image

Peternakan lebah madu di Indonesia telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Hal ini terbukti dengan adanya tulisan dari D.Horst (1861), Belpe (1879), dan Hoekam (1929) yang menjelaskan mengenai teknologi peternakan lebah madu di Indonesia. Antara tahun 1918-1930 seorang berkebangsaan Belanda berhasil mengembangkan peternakan lebah madu di Purworejo dan Purwokerto.  Akibat Perang Dunia II meletus, usaha itu mengalami kemunduran.

Tahun 1964-1971 Drs.Ketut Patra, seorang apoteker, berhasil mengembangkan peternakan lebah madu di Bali. Namun, pemeliharaan lebah madu dalam bentuk perusahaan mulai muncul di Indonesia pada awal tahun 1968 di Jakarta. Pengusahanya perusahaan Mastio Apiaris. Tahun 1973 perusahaan lebah madu itu melebarkan sayapnya ke Sukabumi. Perusahaan itu mengimpor bibit lebah madu unggul Apis mellifera dari Australia. Hasil madu lebah unggul ini lebih banyak dibandingkan lebah lokal Apis indica, yang merupakan lebah madu tropika yang tersebar di Benua Asia.

Usaha peternakan lebah madu menarik perhatian Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang melahirkan Apiari Pramuka. Lahirnya Apiari Pramuka merupakan gagasan almarhum Letjen TNI (purnawirawan) H.M. Sarbini sejak Agustus 1971. Kemudian tanggal 20 April 1972 lembaga perlebahan itu mendapat sumbangan 25 kotak (stup) lebah unggul Apis mellifera dari Mrs.G.N.Frost, Presiden Australian Freedom From Champaign Committee. Bantuan itu merupakan modal pertama bagi Apiari Pramuka untuk menyelenggarakan peternakan lebah modern di Indonesia. Apiari Pramuka mengadakan penggembalaan lebah pertama di Kebun PTP XVIII Siluwok (Kabupaten Batang, Jateng). Panen madu pertama berlangsung pada bulan Agustus 1973 oleh Presiden Soeharto. Pengembangan lebih lanjut, Apiari Pramuka selalu mengimpor bibit lebah madu unggul dari Australia. Bulan November 1975 Apiari Pramuka resmi menjadi anggota Apimondia, Organisasi Ternak Lebah Sedunia.

Image

FURNITUR KOMPAK UNTUK GAYA PERPUSTAKAAN YANG BERBEDA

Perpus14

Hunian yang baik adalah hunian yang dapat mewadahi keperluan penghuninya, termasuk menampung dan menyimpan segala barang penunjang keperluan sehari-hari. Sebuah institusi seperti perpustakaan juga bisa dikategorikan sebagai sebuah hunian, setidaknya bagi para petugasnya bahkan pemustakanya. Seyogyanya ruang perpustakaan dibuat senyaman mungkin dengan tujuan agar petugas bisa maksimal dalam memberikan layanan bagi para pemustaka dan sebaliknya pemustaka juga bisa merasa nyaman berlama-lama berada di dalam perpustakaan.

Detail penataan ruang dan perabot serta perlengkapan harus memperhatikan faktor manfaat dan keindahan agar diperoleh hasil yang maksimal. Luas ruangan juga perlu diperhatikan agar efisiensi ruang diperoleh dengan baik. Berbagai fasilitas penyimpanan bisa dipilih, disesuaikan dengan kondisi perpustakaan. Indentifikasi barang dilakukan untuk menentukan model dan jenis tempat penyimpanan yang sesuai.

Buku adalah objek utama dalam perpustakaan yang membutuhkan perhatian ketika memilih tempat penyimpanan (rak) yang sesuai. Hunian yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang baik, akan membuat penghuninya hidup lebih nyaman dan menciptakan tampilan yang apik. Idealnya, sebuah ruang atau tempat penyimpanan di desain bersamaan dengan perancangan ruangannya itu sendiri. Desain ruang yang terintegrasi dengan tempat penyimpanan akan mengasilkan tempat yang lebih rapi dan nyaman. Dengan beragam desain dan model, rak penyimpanan dapat menjadi lebih dari sekedar tempat penyimpanan, apalagi jika rak di desain sesuai dengan tema ruang, baik dalam :

  1. Pemilihan warna
  2. Pemilihan material
  3. Pemilihan aksesoris pelengkap

Rak juga dapat menjadi elemen pembentuk suasana ruang yang besinergi dengan fungsi lain. Tempat penyimpanan yang terorganisasi dengan baik hadir sebagai salah satu solusi masalah di atas. Kata rak berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘rechen” yang berarti meraih”. Jika dikaitkan dengan tempat penyimpanan, kata tersebut dapat mengandung arti “ tempat untuk meletakkan barang yang dapat diraih dengan mudah.

FUNGSI RAK :

1. Sebagai tempat penyimpanan.

Menyimpan barang-barang di dalam rak tentu akan membuat kita lebih mudah menemukan barang-barang tersebut karena bentuk rak yang terbuka membuat barang yang ditaruh di dalamnya jadi lebih mudah terlihat. Rak dapat dibuat sesuai dengan ukuran barang pengisiya. Jarak antara rak juga dapat disesuaikan dengan tinggi barang pengisinya. Salah satu tips praktis ketika memilih atau mendesain rak penyimpanan adalah buatlah satu rak untuk satu keperluan. Misalnya rak untuk novel harus dipisahkan dengan rak ensiklopedia. Alasannya ukuran serta beratnya berbeda. Berat barang-barang yang akan disimpan dalam sebuah rak, otomatis akan menentukan tebal, panjang dan kapasitas rak. Hal ini penting di perhatikan agar rak tidak mudah melendut atau patah. Ketebalan minimal rak untuk buku sebaiknya 3 cm dengan kedalaman 40-60 cm, serta panjang kurang dari 1 m,

2. Tempat memajang

Untuk rak yang terbuka memungkinkan kita untuk melihat barang-barang yang diletakkan didalam nya dengan leluasa. Rak dengan desain yang indah tentu akan membuat benda-benda yang terpajang didalamnya terlihat semakin menawan. Jika umumnya Rak penyimpanan terbuat dari kayu atau besi yang kuat, rak yang difungsikan untuk memajang benda dapat terbuat dari material yang ringan seperti kaca. Material ini dapat diolah menjadi rak untuk meletakan benda-benda koleksi ringan seperti bingkai poto, pas bunga, atau benda-benda pajangan lain yang berukuran kecil. Ukuran rak untuk keperluan ini, dapat dibuat lebih tipis. Ketebalan rak dapat dibuat kurang dari 1 cm, dapat diletakkan di tengah-tengah ruang dan menjadi focal point bagi ruangan tersebut. Mengingat kelemahan rak pajang adalah sudut-sudutnya yang terbuka, sehingga debu dan kotoran akan masuk dengan mudah, maka harus lebih sering dibersihkanagar tetap menarik dan indah dipandang.

Merancang rak penyimpanan, dimulai dari :

1. Memilih bentuk :

a.  Adjustable shelf

Masalah yang sering d keluhkan tentang rak penyimpanan adalah batas tinggi ambalan rak terlalu tinggi jadi rak yang berfungsi sebagai alat penyimpanan seharusnya mudah di jangkau saat ingin mengambil barang-barang yang disimpan didalalmnya.

b. Rak tanam

Seringkali kita membutuhkan banyak tempat sebagai area penyimpanan. Jika sudah begitu, rasanya setiap sudut rumah akan kita telusuri satu per satu demi mendapatkan area penyimpanan tambahan. Ruang sisa ini dapat digunakan sebagai rak built-in. Rak ini cukup sederhana. Panjang dan lebar ambalan rak dapat disesuaikan dengan ukuran sisa yang tersedia.

c. Rak siap pakai

Sabagian besar toko furnitur dewasa ini menjual beragam rak siap pakai. Aneka ragam ukuran, bentuk, warna, dan pilihan material rak tersedia dan dapat dengan mudah didapatkan.

2. Menentukan ukuran

Ukuran yang tepat akan membuat rak menjadi fungsional.

3. Memilih materialnya

Lain material, lain pula karakteristik bentangan maksimum yang dapat ditanggung.

  • Kayu

Material ini merupakan yang paling mudah ditemui. Beragam klasifikasi kayu dapat digunakan sebagai material utama rak. Yang menciptakan perbedaan, adalah berbagai macam klasifikasi kayu yang akan menentukan tampilannya serta tingkat kualitasnya.

Kayu yang berasal dari pohon tanpa mengalami pengolahan akan menampilkan serat kayu yang lebih alami di banding kayu olahan pabrik. Sementara faktor kekuatan kayu ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan.

  • Besi

Merupakan material yang memiliki kekuatan tinggi. Rak yang terbuat dari material ini cenderung memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding dengan rak yang terbuat dari kayu olahan ataupun kaca. Rak besi dapat menanggung beban yang berat.

  • Kaca

Sifat kaca yang transparan dan menghasilkan tampilan modern merupakan salah satu alasan utama mengapa material ini dapat digunakan. Tetapi rak kaca tidak dapat menahan beban yang terlalu berat.

4. Memilih aksesoris pelengkapnya

  • Lampu

Jika desain rak terkesan biasa, kehadiran lampu yang menyorot ke arah rak atau ditanam dalam bagian rak dapat membuat rak menjadi point of interest.

Jenis lampu yang dipakai tentu akan menciptakan efek tertentu pada benda. Lampu pijar akan memberi efek berbeda pada benda yang disorot yaitu memancarkan warna kekuningan yang hangat dan membuat benda yang disorot terlihat lebih cerah.

  • Tepian (edges)

Bentuk dan ragamnya dapat disesuaikan dengan tema ruang.. Tepian dapat memberi tampilan menawan sekaligus menjadi elemen dekoratif pada rak.

  • Warna

Warna alami material pembuat rak akan menghasilkan tampilan rak yang natural. Jadi sesuaikan warna rak dengan fungsi dan penggunanya.

TEKNIK MELETAKAN RAK 

Satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah letak rak jangan sampai mengganggu jalur sirkulasi di dalam perpustakaan.

 a. Freestanding

Rak berdiri dapat langsung diletakkan pada lantai. Karena beban benda langsung mengalir ke lantai, perhatikan kelembaban lantai perpustakaan. Jika ternyata lantai cukup lembap, kelembapan itu bisa mengakibatkan kerusakan pada bagian bawah rak, khususnya jika rak terbuat dari kayu. Boleh jadi akan timbul semacam bercak kehitaman atau bercak jamur jika kayu yang digunakan tidak cukup tebal atau berkualitas rendah.

b. Menggantung

Pada kondisi ruang yang berukuran terbatas, minimnya tempat untuk meletakkan rak penyimpanan sering jadi masalah utama. Maka, peletakkan rak dengan cara digantung di dinding dapat jadi sebuah solusi efektif.

Bentuk penompang rak itu sendiri amat beragam. Ada yang hanya berupa lempengan besi berbentuk L, ada pula yang hadir dalam bentuk lain yang lebih bernilai estetis.Material yang digunakan sebagai penompang juga beragam, mulai dari besi hingga kayu. Material penompang ini dapat disesuaikan dengan material utama yang digunakan dalam pembuatan rak.

c. Menempel

Teknik ini memanfaatkan bagian dinding sebagai sisi sampingannya. Teknik peletakan rak seperti ini dikenal dengan istillah menempel. Pengertian “menempel” sendiri tidak dapat diartikan secara mentah-mentah. Maksudnya, meskipun disebut “menempel”, bukan berarti rak tidak butuh perkuatan. Rak tetap harus diperkuat dengan mur yang ditanam ke dinding atau dengan bantuan paku pada beberapa sisinya. Pilihan penggunaan mur atau paku amat bergantung pada berat badan yang ditanggung rak. Paku tidak dapat menahan beban yang terlalu berat sedangkan mur memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibanding paku. Oleh karena itu mur lebih banyak dipilih untuk menjadi perkuat rak..

RAGAM DESAIN RAK

Setiap ruang yang ada di perpustakaan memiliki fungsi dan makna sendiri-sendiri. Dirancang sedemikian rupa untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Untuk mewujudkan hal seperti itu tentu memerlukan desain yang kreatif. Berbagai unsur dapat terlibat dalam menentukan desain yang akan digunakan. Bukan hanya arsitek, tetapi juga penghuni sehari-hari perpustakaan yang meliputi pimpinan, petugas perpustakaan bahkan pemustaka bisa memberikan pertimbangan dalam penentuan desain ruang dan perabotannya. Keterlibatan itu bisa langsung maupun tak langsung.

Ketika pilihan furnitur (rak buku, meja kerja, dll), olahan warna dan ornamen aksen berkolaborasi, maka ruang pun bisa jadi multifungsi. Salah satu fungsi ruang yang memiliki kemiripan adalah ruang bekerja dan membaca. Kedua aktivitas itu behubungan dengan matei bacaan dan suasana yang tenang. Beberapa ahli (arsitek) mengatakan bahwa fungsi sebuah ruang ditentukan oleh furniturnya, sehingga solusi desain yang utama adalah pada pemilihan furnitur yang tepat. Beberapa tema furnitur di perpustakaan yang bisa dipilih diantaranya :

  1. Ceria dengan rak dari susunan box (bisa untuk ruang koleksi anak)
  2. Rak built in pada dinding
  3. Rak mungil penghias ruang mungil (bisa untuk ruang koleksi anak)
  4. Rak sebagai pembatas ruang
  5. Rak pada ruang kerja bernuansa kayu, dll.

Menjauhi kesan kaku dan monoton, sebaiknya menjadi pilihan dalam menata sebuah ruang perpustakaan. Sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, perpustakaan sudah seharusnya diisi oleh furnitur, perabot dan rak buku yang didesain secara tepat dan menarik. Sehingga impian menjadikan perpustakaan sebagai tempat berbagi inspirasi dari dan untuk masyarakat akan terwujud dengan sendirinya. I love library.

Disiplin adalah Jembatan antara Tujuan dan Pencapaiannya

ImageDisiplin pribadi akan memacu keluarnya kreativitas.  Kesuksesan bukan hanya karena kehebatan, peluang, potensi, bakat, modal dan pendukung lainnya, melainkan karena kita disiplin menjalankan apa yang harus dilakukan. Tanpa disiplin tidak ada sukses.

Sayangnya banyak orang yang menganggap disiplin sebagai sikap negatif. Mengolok-oloknya seakan-akan itu adalah sikap yang buruk. Aneh, disiplin kok diolok-olok.

Anggapan lain menyebutkan bahwa disiplin sama dengan kaku. Harus begini harus begitu.Mau begini tidak boleh, mau begitu juga tidak boleh. Merasa bahwa ketika berada di kantor serasa diruang sel tahanan, semua diatur dan dikekang. Sebenarnya disiplin bukan hanya melulu tentang waktu datang dan pulang bekerja. Tetapi lebih jauh dari itu,  disiplin bisa pula berarti memenuhi  target, disiplin dalam menjalankan prosedur dan disiplin dalam menjalankan  metode kerja. Jika yang dipertimbangkan hanya waktu kerja, jelas disiplin sama dengan kaku, karena diukur melalui angka, yaitu jam. Jam sekian masuk dan jam sekian pulang. Lebih atau kurang,dari jam tersebut, dianggap tidak disiplin dan sanksi diterapkan. Titik.

Memang  benar, jam kerja harus dipenuhi dengan kedisiplinan yang kaku. Tanpa tawar menawar. Pura-pura sakit, alasan macet, dan sejenisnya, tak lagi bisa ditolerir. Semua harus tunduk pada aturan. Bayangkan kalau jam kerja tidak diukur dengan ketat. Setiap karyawan bisa datang dan pergi sesuka hati? Wah bisa kacau sebuah perusahaan atau instansi…

Begitu pula soal prosedur, metode dan program kerja.  Apapun bidang yang kita geluti, kedisiplinan selalu menjadi salah satu kunci kesuksesan. Demikian pula bagi anda yang bekerja sendirian, disiplin adalah kunci kesuksesannya. Sebagai contoh, seorang pengusaha kue yang tidak disiplin dalam memproduksi kue, baik tidak konsisten dalam takaran bahan, ukuran dan dalam rasa, bisakah anda bayangkan akan seperti apa bentuk dan rasa kuenya dan selanjutnya akan seperti apa kelanjutan usaha kuenya?

Sebuah rumus menyebutkan bahwa disiplin menghasilkan keteraturan. Teratur menghasilkan sistem. Dan Sistem membuahkan kesuksesan. Jadi anda ingin sukses dalam bidang dan kehidupan anda? Mulailah dengan disiplin. Ok.

Antara Jerman dan Mekkah: biografi Prof. Dr. Ir. AM Saefudin

38247Pak AM terbilang sosok yang langka. Memiliki pendidikan doktor dari universitas di Barat tapi sangat mumpuni dalam wacana keislaman.
Prof. Dr Jimly Ashshiddiqie–Anggota Wantimpres

Meski usia Pak AM lebih muda, tetapi ia mendorong saya aktif di organisasi dan gerakan
Prof. Dr Ir E Roekasah Adiratma–Guru Besar IPB

AM termasuk kader terbaik Dewan Dakwah. Sebagai kader terbaik, dia tidak ingin maju sendiri. Karena itulah ia melakukan kaderisasai, Seorang pemimpin harus mampu menciptakan penerusnya.
KH Syhada Bahri–Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

Saya masih ingat, dia sosok berani ketika menentang sebuah rezim represif. Namun demikian, orangnya tetap santun, ramah dan kharismatik.
Dr. Ir Apendi Arsyad, MSi—Mantan Dekan Fakultas Pertanian Unida Bogor

Bapak orangnya tegas dan berwibawa namun tetap dalam kesederhanaan. Hal ini tercermin dalam keseharian di rumah dengan kami, anak-anaknya. Ketegasan itu makin tampak terutama pada hal-hal yang terkait dengan prinsip kejujuran dan amanah.
Ir. Muhammad Salman, MIT–Anak Pertama Prof Dr. Ir. AM Saufuddin

Penulis: Ahmadie Thaha dkk

Call Number: 922.92/THA/a

Penerbit: PT PPA Consultans

Tahun Terbit: 2010