Hunian yang baik adalah hunian yang dapat mewadahi keperluan penghuninya, termasuk menampung dan menyimpan segala barang penunjang keperluan sehari-hari. Sebuah institusi seperti perpustakaan juga bisa dikategorikan sebagai sebuah hunian, setidaknya bagi para petugasnya bahkan pemustakanya. Seyogyanya ruang perpustakaan dibuat senyaman mungkin dengan tujuan agar petugas bisa maksimal dalam memberikan layanan bagi para pemustaka dan sebaliknya pemustaka juga bisa merasa nyaman berlama-lama berada di dalam perpustakaan.
Detail penataan ruang dan perabot serta perlengkapan harus memperhatikan faktor manfaat dan keindahan agar diperoleh hasil yang maksimal. Luas ruangan juga perlu diperhatikan agar efisiensi ruang diperoleh dengan baik. Berbagai fasilitas penyimpanan bisa dipilih, disesuaikan dengan kondisi perpustakaan. Indentifikasi barang dilakukan untuk menentukan model dan jenis tempat penyimpanan yang sesuai.
Buku adalah objek utama dalam perpustakaan yang membutuhkan perhatian ketika memilih tempat penyimpanan (rak) yang sesuai. Hunian yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang baik, akan membuat penghuninya hidup lebih nyaman dan menciptakan tampilan yang apik. Idealnya, sebuah ruang atau tempat penyimpanan di desain bersamaan dengan perancangan ruangannya itu sendiri. Desain ruang yang terintegrasi dengan tempat penyimpanan akan mengasilkan tempat yang lebih rapi dan nyaman. Dengan beragam desain dan model, rak penyimpanan dapat menjadi lebih dari sekedar tempat penyimpanan, apalagi jika rak di desain sesuai dengan tema ruang, baik dalam :
- Pemilihan warna
- Pemilihan material
- Pemilihan aksesoris pelengkap
Rak juga dapat menjadi elemen pembentuk suasana ruang yang besinergi dengan fungsi lain. Tempat penyimpanan yang terorganisasi dengan baik hadir sebagai salah satu solusi masalah di atas. Kata rak berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘rechen” yang berarti meraih”. Jika dikaitkan dengan tempat penyimpanan, kata tersebut dapat mengandung arti “ tempat untuk meletakkan barang yang dapat diraih dengan mudah.
FUNGSI RAK :
1. Sebagai tempat penyimpanan.
Menyimpan barang-barang di dalam rak tentu akan membuat kita lebih mudah menemukan barang-barang tersebut karena bentuk rak yang terbuka membuat barang yang ditaruh di dalamnya jadi lebih mudah terlihat. Rak dapat dibuat sesuai dengan ukuran barang pengisiya. Jarak antara rak juga dapat disesuaikan dengan tinggi barang pengisinya. Salah satu tips praktis ketika memilih atau mendesain rak penyimpanan adalah buatlah satu rak untuk satu keperluan. Misalnya rak untuk novel harus dipisahkan dengan rak ensiklopedia. Alasannya ukuran serta beratnya berbeda. Berat barang-barang yang akan disimpan dalam sebuah rak, otomatis akan menentukan tebal, panjang dan kapasitas rak. Hal ini penting di perhatikan agar rak tidak mudah melendut atau patah. Ketebalan minimal rak untuk buku sebaiknya 3 cm dengan kedalaman 40-60 cm, serta panjang kurang dari 1 m,
2. Tempat memajang
Untuk rak yang terbuka memungkinkan kita untuk melihat barang-barang yang diletakkan didalam nya dengan leluasa. Rak dengan desain yang indah tentu akan membuat benda-benda yang terpajang didalamnya terlihat semakin menawan. Jika umumnya Rak penyimpanan terbuat dari kayu atau besi yang kuat, rak yang difungsikan untuk memajang benda dapat terbuat dari material yang ringan seperti kaca. Material ini dapat diolah menjadi rak untuk meletakan benda-benda koleksi ringan seperti bingkai poto, pas bunga, atau benda-benda pajangan lain yang berukuran kecil. Ukuran rak untuk keperluan ini, dapat dibuat lebih tipis. Ketebalan rak dapat dibuat kurang dari 1 cm, dapat diletakkan di tengah-tengah ruang dan menjadi focal point bagi ruangan tersebut. Mengingat kelemahan rak pajang adalah sudut-sudutnya yang terbuka, sehingga debu dan kotoran akan masuk dengan mudah, maka harus lebih sering dibersihkanagar tetap menarik dan indah dipandang.
Merancang rak penyimpanan, dimulai dari :
1. Memilih bentuk :
a. Adjustable shelf
Masalah yang sering d keluhkan tentang rak penyimpanan adalah batas tinggi ambalan rak terlalu tinggi jadi rak yang berfungsi sebagai alat penyimpanan seharusnya mudah di jangkau saat ingin mengambil barang-barang yang disimpan didalalmnya.
b. Rak tanam
Seringkali kita membutuhkan banyak tempat sebagai area penyimpanan. Jika sudah begitu, rasanya setiap sudut rumah akan kita telusuri satu per satu demi mendapatkan area penyimpanan tambahan. Ruang sisa ini dapat digunakan sebagai rak built-in. Rak ini cukup sederhana. Panjang dan lebar ambalan rak dapat disesuaikan dengan ukuran sisa yang tersedia.
c. Rak siap pakai
Sabagian besar toko furnitur dewasa ini menjual beragam rak siap pakai. Aneka ragam ukuran, bentuk, warna, dan pilihan material rak tersedia dan dapat dengan mudah didapatkan.
2. Menentukan ukuran
Ukuran yang tepat akan membuat rak menjadi fungsional.
3. Memilih materialnya
Lain material, lain pula karakteristik bentangan maksimum yang dapat ditanggung.
Material ini merupakan yang paling mudah ditemui. Beragam klasifikasi kayu dapat digunakan sebagai material utama rak. Yang menciptakan perbedaan, adalah berbagai macam klasifikasi kayu yang akan menentukan tampilannya serta tingkat kualitasnya.
Kayu yang berasal dari pohon tanpa mengalami pengolahan akan menampilkan serat kayu yang lebih alami di banding kayu olahan pabrik. Sementara faktor kekuatan kayu ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan.
Merupakan material yang memiliki kekuatan tinggi. Rak yang terbuat dari material ini cenderung memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding dengan rak yang terbuat dari kayu olahan ataupun kaca. Rak besi dapat menanggung beban yang berat.
Sifat kaca yang transparan dan menghasilkan tampilan modern merupakan salah satu alasan utama mengapa material ini dapat digunakan. Tetapi rak kaca tidak dapat menahan beban yang terlalu berat.
4. Memilih aksesoris pelengkapnya
Jika desain rak terkesan biasa, kehadiran lampu yang menyorot ke arah rak atau ditanam dalam bagian rak dapat membuat rak menjadi point of interest.
Jenis lampu yang dipakai tentu akan menciptakan efek tertentu pada benda. Lampu pijar akan memberi efek berbeda pada benda yang disorot yaitu memancarkan warna kekuningan yang hangat dan membuat benda yang disorot terlihat lebih cerah.
Bentuk dan ragamnya dapat disesuaikan dengan tema ruang.. Tepian dapat memberi tampilan menawan sekaligus menjadi elemen dekoratif pada rak.
Warna alami material pembuat rak akan menghasilkan tampilan rak yang natural. Jadi sesuaikan warna rak dengan fungsi dan penggunanya.
TEKNIK MELETAKAN RAK
Satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah letak rak jangan sampai mengganggu jalur sirkulasi di dalam perpustakaan.
a. Freestanding
Rak berdiri dapat langsung diletakkan pada lantai. Karena beban benda langsung mengalir ke lantai, perhatikan kelembaban lantai perpustakaan. Jika ternyata lantai cukup lembap, kelembapan itu bisa mengakibatkan kerusakan pada bagian bawah rak, khususnya jika rak terbuat dari kayu. Boleh jadi akan timbul semacam bercak kehitaman atau bercak jamur jika kayu yang digunakan tidak cukup tebal atau berkualitas rendah.
b. Menggantung
Pada kondisi ruang yang berukuran terbatas, minimnya tempat untuk meletakkan rak penyimpanan sering jadi masalah utama. Maka, peletakkan rak dengan cara digantung di dinding dapat jadi sebuah solusi efektif.
Bentuk penompang rak itu sendiri amat beragam. Ada yang hanya berupa lempengan besi berbentuk L, ada pula yang hadir dalam bentuk lain yang lebih bernilai estetis.Material yang digunakan sebagai penompang juga beragam, mulai dari besi hingga kayu. Material penompang ini dapat disesuaikan dengan material utama yang digunakan dalam pembuatan rak.
c. Menempel
Teknik ini memanfaatkan bagian dinding sebagai sisi sampingannya. Teknik peletakan rak seperti ini dikenal dengan istillah menempel. Pengertian “menempel” sendiri tidak dapat diartikan secara mentah-mentah. Maksudnya, meskipun disebut “menempel”, bukan berarti rak tidak butuh perkuatan. Rak tetap harus diperkuat dengan mur yang ditanam ke dinding atau dengan bantuan paku pada beberapa sisinya. Pilihan penggunaan mur atau paku amat bergantung pada berat badan yang ditanggung rak. Paku tidak dapat menahan beban yang terlalu berat sedangkan mur memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibanding paku. Oleh karena itu mur lebih banyak dipilih untuk menjadi perkuat rak..
RAGAM DESAIN RAK
Setiap ruang yang ada di perpustakaan memiliki fungsi dan makna sendiri-sendiri. Dirancang sedemikian rupa untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Untuk mewujudkan hal seperti itu tentu memerlukan desain yang kreatif. Berbagai unsur dapat terlibat dalam menentukan desain yang akan digunakan. Bukan hanya arsitek, tetapi juga penghuni sehari-hari perpustakaan yang meliputi pimpinan, petugas perpustakaan bahkan pemustaka bisa memberikan pertimbangan dalam penentuan desain ruang dan perabotannya. Keterlibatan itu bisa langsung maupun tak langsung.
Ketika pilihan furnitur (rak buku, meja kerja, dll), olahan warna dan ornamen aksen berkolaborasi, maka ruang pun bisa jadi multifungsi. Salah satu fungsi ruang yang memiliki kemiripan adalah ruang bekerja dan membaca. Kedua aktivitas itu behubungan dengan matei bacaan dan suasana yang tenang. Beberapa ahli (arsitek) mengatakan bahwa fungsi sebuah ruang ditentukan oleh furniturnya, sehingga solusi desain yang utama adalah pada pemilihan furnitur yang tepat. Beberapa tema furnitur di perpustakaan yang bisa dipilih diantaranya :
- Ceria dengan rak dari susunan box (bisa untuk ruang koleksi anak)
- Rak built in pada dinding
- Rak mungil penghias ruang mungil (bisa untuk ruang koleksi anak)
- Rak sebagai pembatas ruang
- Rak pada ruang kerja bernuansa kayu, dll.
Menjauhi kesan kaku dan monoton, sebaiknya menjadi pilihan dalam menata sebuah ruang perpustakaan. Sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, perpustakaan sudah seharusnya diisi oleh furnitur, perabot dan rak buku yang didesain secara tepat dan menarik. Sehingga impian menjadikan perpustakaan sebagai tempat berbagi inspirasi dari dan untuk masyarakat akan terwujud dengan sendirinya. I love library.